Minggu, 05 April 2020

Virtualisasi


Di zaman yang serba cepat ini, teknologi adalah yang hal yang mutlak untuk kita kuasai. Seiring dengan cepatnya perkembangan teknologi yang seolah berkejaran dengan waktu, kita sebagai pengguna juga dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi itu sendiri. Terlebih bagi kita yang memang berkecimpung di dunia TI, adalah suatu keharusan untuk selalu memperbarui pengetahuan terhadap teknologi.

Tidak dapat kita pungkiri bahwa yang menjadi permasalahan adalah apabila kita dibenturkan dengan masalah biaya, mengingat bahwa harga sebuah perangkat keras dan perangkat lunak yang tidak selalu murah. Terutama bagi kita yang memang memiliki keterbatasan dalam hal ini. Untuk memenuhi kebutuhan ini, beberapa pengembang berusaha untuk menciptakan suatu metode atau aplikasi yang dapat digunakan untuk menjawab tantangan ini. Salah satunya adalah dengan konsep Virtualisasi.  

Lalu sebenarnya apa yang dimaksud dengan virtualisasi. Kalau menurut KBBI, Virtualisasi adalah pembuatan produk yang dapat diakses dengan komputer atau internet demi keekonomisan, kenyamanan, dan penampilan. Sedangkan menurut Wikipedia, virtualisasi adalah adalah istilah umum yang mengacu kepada abstraksi dari sumber daya komputer. Definisi lainnya adalah "sebuah teknik untuk menyembunyikan karakteristik fisik dari sumber daya komputer dari bagaimana cara sistem lain, aplikasi atau pengguna berinteraksi dengan sumber daya tersebut.


Tidak sebatas perangkat lunak saja yang dapat divirtualisasikan, tapi perangkat keras juga dapat dibuat virtualisasinya. Teknologi virtualisasi sudah sangat populer mengingat perkembangannya. Tren teknologi sekarang juga sudah menuju ke arah sana. Para pengembang berlomba-lomba untuk menciptakan dan mengembangkan teknologi ini. Ada banyak pengembang yang mengembangkan berbagai macam perangkat lunak untuk virtualisasi. Sebagai contoh VMware dan Oracle dengan VirtualBox.

Lalu apa saja sebenarnya manfaat dari penggunaan teknologi virtualisasi ini. 

- Pengurangan biaya perangkat keras

Kita tidak perlu lagi sebuah komputer dengan berbagai macam komponen di dalamnya hanya untuk menjalankan sebuah sistem operasi dan aplikasi.

-  Optimalisasi Server

Jika kita memiliki server fisik dengan kapasitas besar, sedangkan aplikasi server yang akan kita bangun hanya perlu kapasitas-atau spesifikasi minimal untuk menjalankan sebuah sistem-yang tidak terlalu besar, alangkah baiknya server yang akan kita bangun dimasukkan ke dalam perangkat atau server virtual dan mengatur kapasitasnya sesuai dengan kebutuhannya. Dengan demikian sisa kapasitas dapat kita manfaatkan untuk membangun server lain di waktu yang akan datang tanpa harus membeli perangkat baru.

- Kemudahan proses pencadangan (backup) dan pemulihan (recovery)

Server-server yang dijalankan di dalam sebuah mesin virtual dapat disimpan dalam satu buah image yang berisi seluruh konfigurasi sistem. Jika suatu saat server tersebut rusak, kita tidak perlu melakukan instalasi dan konfigurasi ulang. Cukup mengambil salinan image yang sudah disimpan, muat ulang data (restore) hasil pencadangan (backup) terakhir dan server berjalan seperti sedia kala. 

- Kemudahan pengelolaan dan perawatan

Dengan sedikitnya jumlah perangkat fisik yang dikelola, sehingga memberi kemudahan dalam proses perawatan yang berdampak pada berkurangnya beban biaya untuk perawatan perangkat.

Lalu apa saja kekurangan dari teknologi ini.

- Satu server fisik bermasalah, maka semua mesin virtual di dalamnya ikut bermasalah. Oleh karena itu diperlukan server cadangan.

- Membutuhkan spesifikasi perangkat keras (hardware) yang lebih tinggi untuk dapat menjalankan beberapa mesin virtual secara bersamaan.

- Keamanan server fisik harus dijaga dengan baik, karena jika server fisik ditembus keamanannya maka mesin virtual lain yang ada di dalamnya kemungkinan besar dapat dikendalikan.



Sumber : Dari berbagai sumber
Sumber gambar : Google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar