Plawangan Sembalun |
Pagi yang cerah. Kami harus
bersiap untuk melanjutkan perjalanan menuju Segara Anak. Hari ini adalah hari ketiga kami melakukan pendakian. Diluar rencana memang, seharusnya kami sudah berada di Segara Anak sejak tadi malam. Tapi memang karena kondisi yang tidak memungkinkan, jadi tidak perlu dipaksakan.
Setelah semuanya siap,
kami melanjutkan perjalanan. Jalur turun ke Segara Anak dari Plawangan Sembalun
sangat menantang. Dari Plawangan, danau itu terlihat dekat berada dibawah, tapi
kenyataan berbicara lain. Jarak yang harus kami tempuh sekitar 4 jam perjalanan
menuruni jalan dengan kemiringan yang memaksa kita untuk sangat berhati-hati
melangkah. Dan sangat mendebarkan jantung pastinya.
Hari beranjak sore ketika
akhirnya kami sampai di Danau Segara Anak. Dengan pemandangan danau yang luas
membentang dan gunung Barujari yang berdiri kokoh – dengan asap mengepul dari
puncaknya yang menandakan bahwa gunung itu masih aktif – semua lelah terbayar sudah.
Danau Segara Anak |
Dengan bermodal benang pancing,
kail dan umpan yang saya beli pada saat perjalanan menuju Sembalun, kami mulai
memancing. Walau hari hujan tidak menghalangi niat kami untuk terus memancing.
Bermodalkan jas hujan kami terus melempar kail berharap peruntungan dengan
tangkapan yang besar.
Menu Makan Malam |
Hasil tangkapan kami masak untuk dijadikan menu makan malam. Rasa dari daging ikan ini sangat nikmat, tidak terasa bau tanah. Tapi menurut orang-orang jangan terlalu banyak mengkonsumsi ikan dari danau itu, karena dagingnya masih mengandung belerang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar