23 Desember 2012
Jampang Kulon
Berawal dari rencana yang tidak direncanakan alias dadakan dan
untuk mengisi waktu luang liburan 4 hari ini -sebenarnya sih senin masuk tapi
tanggung- saya dan teman akhirnya memutuskan untuk pergi ke tempat kakek
neneknya di daerah jampang kulon, sukabumi.
Kami berangkat sekitar jam 1 pagi dari rumah, ambil jalur
biasa kalo mau ke daerah bogor dari arah tangerang, lewat serpong ke arah
parung, keadaan jalan sepi lancar, karena memang masih pagi buta. Sampai di
parung sekitar jam 02.30 kami istirahat dan makan nasi uduk di pinggir jalan
raya parung dan disuguhi hiburan balap liar.
Setelah dirasa cukup, sekitar jam 3 kami melanjutkan
perjalanan dan sekitar jam 4 kami istirahat lagi di Masjid Amaliah, samping
universitas djuanda, ciawi. Sholat subuh dan istirahat sejenak, dan melanjutkan
perjalanan kembali sekitar jam 06.00. Kami ambil arah sukabumi, setelah sampai
di persimpangan cibadak kami istirahat lagi untuk menikmati segelas kopi dan
rokok, terlau banyak istirahat karena memang kami tidak mau terburu-buru.
Di persimpangan itu kami memilih belok kanan, kami pikir
lebih dekat karena lurus itu arah kota sukabumi. Perjalanan yang sangat
menyenangkan dan menegangkan. Jalan berkelok yang hanya 2 jalur dengan hutan
dan jurang disamping kanan kirinya. Pertama kami melewati jalan dengan pohon
karet disamping kanan kirinya. Jalan didominasi oleh motor dan mobil pribadi
plat Jakarta dan Bandung, karena memang pada saat itu hari libur. Banyak tempat
wisata yang dapat kita kunjungi memang, seperti pelabuhan ratu, curug cikaso,
villa Amanda ratu, ujung genteng dan masih banyak lagi. Kondisi jalan disana
sudah bagus, tapi terkadang ada juga jalan yang berlubang. Pada saat bertemu
persimpangan lengkong dan pelabuhan ratu, kami ambil jalur lengkong. Kami terus
melanjutkan perjalanan melewati hutan, pegunungan kapur, dan kebun teh, hingga
akhirnya sampailah pada saat yang berbahagia, sampai dengan selamat di tempat
tujuan. Rumah kakek teman saya itu ternyata berada di tengah sawah, dan kami
harus melewati jalan setapak di tengah sawah yang hanya cukup untuk satu motor,
kalau hujan sudah pasti terbayang licinnya. Kami sampai sekitar jam 11.00,
istirahat sejenak sampai akhirnya tertidur juga.
Kami terbangun, dan ternyata sedang turun hujan. Tidak mau
menyia-nyiakan waktu setelah makan siang dan hujan reda, kami keluar untuk
memetik kelapa dan meminum airnya di pinggir kali saat istirahat berenang. Hari
mulai gelap, kami pulang. Setelah maghrib kami keluar, kami harus hati-hati
melewati jalan setapak ditengah sawah, jalan sangat licin karena hujan siang
tadi. Kami menuju Surade, kami nongkrong di warung dekat terminal Surade, seperti
biasa pesan kopi dan rokok. Mata saya tertuju pada makanan berbentuk seperti
lontong dibungkus daun pisang tapi lebih besar. Ternyata isinya nasi merah,
kebetulan saya lapar. Saya pesan dengan lauk pepes ati ampela ayam, enak juga. Kami
ngobrol-ngobrol dengan pemilik warung dan tukang ojek, kami cari informasi
tentang ujung genteng. Jarak dari surade ke ujung genteng kira-kira 22 km,
dapat ditempuh dalam waktu kira-kira 30-40 menit.
Malam semakin larut, kami pulang istirahat untuk persiapan hari esok.
Malam semakin larut, kami pulang istirahat untuk persiapan hari esok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar