Kamis, 27 Desember 2012

Jampang Kulon


23 Desember 2012
Jampang Kulon

Berawal dari rencana yang tidak direncanakan alias dadakan dan untuk mengisi waktu luang liburan 4 hari ini -sebenarnya sih senin masuk tapi tanggung- saya dan teman akhirnya memutuskan untuk pergi ke tempat kakek neneknya di daerah jampang kulon, sukabumi.

Kami berangkat sekitar jam 1 pagi dari rumah, ambil jalur biasa kalo mau ke daerah bogor dari arah tangerang, lewat serpong ke arah parung, keadaan jalan sepi lancar, karena memang masih pagi buta. Sampai di parung sekitar jam 02.30 kami istirahat dan makan nasi uduk di pinggir jalan raya parung dan disuguhi hiburan balap liar.

Setelah dirasa cukup, sekitar jam 3 kami melanjutkan perjalanan dan sekitar jam 4 kami istirahat lagi di Masjid Amaliah, samping universitas djuanda, ciawi. Sholat subuh dan istirahat sejenak, dan melanjutkan perjalanan kembali sekitar jam 06.00. Kami ambil arah sukabumi, setelah sampai di persimpangan cibadak kami istirahat lagi untuk menikmati segelas kopi dan rokok, terlau banyak istirahat karena memang kami tidak mau terburu-buru.

Di persimpangan itu kami memilih belok kanan, kami pikir lebih dekat karena lurus itu arah kota sukabumi. Perjalanan yang sangat menyenangkan dan menegangkan. Jalan berkelok yang hanya 2 jalur dengan hutan dan jurang disamping kanan kirinya. Pertama kami melewati jalan dengan pohon karet disamping kanan kirinya. Jalan didominasi oleh motor dan mobil pribadi plat Jakarta dan Bandung, karena memang pada saat itu hari libur. Banyak tempat wisata yang dapat kita kunjungi memang, seperti pelabuhan ratu, curug cikaso, villa Amanda ratu, ujung genteng dan masih banyak lagi. Kondisi jalan disana sudah bagus, tapi terkadang ada juga jalan yang berlubang. Pada saat bertemu persimpangan lengkong dan pelabuhan ratu, kami ambil jalur lengkong. Kami terus melanjutkan perjalanan melewati hutan, pegunungan kapur, dan kebun teh, hingga akhirnya sampailah pada saat yang berbahagia, sampai dengan selamat di tempat tujuan. Rumah kakek teman saya itu ternyata berada di tengah sawah, dan kami harus melewati jalan setapak di tengah sawah yang hanya cukup untuk satu motor, kalau hujan sudah pasti terbayang licinnya. Kami sampai sekitar jam 11.00, istirahat sejenak sampai akhirnya tertidur juga.

Kami terbangun, dan ternyata sedang turun hujan. Tidak mau menyia-nyiakan waktu setelah makan siang dan hujan reda, kami keluar untuk memetik kelapa dan meminum airnya di pinggir kali saat istirahat berenang. Hari mulai gelap, kami pulang. Setelah maghrib kami keluar, kami harus hati-hati melewati jalan setapak ditengah sawah, jalan sangat licin karena hujan siang tadi. Kami menuju Surade, kami nongkrong di warung dekat terminal Surade, seperti biasa pesan kopi dan rokok. Mata saya tertuju pada makanan berbentuk seperti lontong dibungkus daun pisang tapi lebih besar. Ternyata isinya nasi merah, kebetulan saya lapar. Saya pesan dengan lauk pepes ati ampela ayam, enak juga. Kami ngobrol-ngobrol dengan pemilik warung dan tukang ojek, kami cari informasi tentang ujung genteng. Jarak dari surade ke ujung genteng kira-kira 22 km, dapat ditempuh dalam waktu kira-kira 30-40 menit.

Malam semakin larut, kami pulang istirahat untuk persiapan hari esok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar